sangat paling Populer

Selasa, 07 Februari 2012

Javier Rocha : “Aku Tetap Optimis dan Percaya”

Pertandingan Persis Solo melawan PSIR Rembang memang telah berlalu sejak dua hari kemarin. Namun hasil akhir dari pertandingan tersebut masih saja memberikan kesan kekecewaan tersendiri bagi para pemain Persis Solo.
Javier Rocha, tetap optimis Persis Solo akan bangkit
Keinginan memberikan kado kemenangan lebih awal untuk ulang tahun Pasoepati yang akan jatuh pada 9 Februari nanti, akhirnya batal menyusul hasil pertandingan yang berbuah hasil imbang untuk kedua tim.
Gelandang flamboyan Persis Solo, Javier Rocha, pada Minggu (5/2) malam, secara khusus menceritakan keluh kesahnya kepada redaksi PasoepatiNet terkait raihan hasil imbang di pertandingan Persis melawan PSIR.
Menurutnya, Persis tak seharusnya hanya bisa mendapatkan satu poin jika saja banyaknya peluang yang didapat bisa dimaksimalkan. Namun Rocha juga menyadari bahwa timnya juga kurang maksimal bermain di segala lini.
“Aku pikir hasil pertandingan kemarin tidak adil sesuai apa yang terjadi di lapangan. Kita menguasai sepanjang pertandingan dengan banyak peluang. Tapi kita juga sadar kalau kita masih banyak melakukan kesalahan yang membuat lawan bisa mencetak gol. Kita juga kurang gereget di semua barisan mulai dari penyerang, gelandang hingga pemain belakang,” ujar Javier Rocha kepada redaksi PasoepatiNet, Minggu (5/2) malam.
Meski kembali harus tertahan di kandang sendiri, namun pemain asing asal Chile ini tetap memiliki optimis dan tidak khawatir dengan kondisi timnya. Rocha berpendapat bahwa tim Persis adalah tim yang bagus karena selalu dapat menciptakan peluang di setiap pertandingan.
“Yang jelas dengan hasil kemarin, aku tetap optimis dan tetap percaya kalau tim Persis harus menjadi tim yang pantas diwaspadai. Alasannya kenapa, karena tim kita selalu punya banyak peluang untuk membuat gol. Itu adalah gambaran bagus untuk sebuah tim. Aku baru khawatir dan pusing kalau kita dapat hasil imbang di kandang tapi tidak mampu membuat peluang gol,” sambungnya.
Nama Javier Rocha memang tercatat sebagai salah satu pencetak gol Persis di laga melawan PSIR. Satu gol yang tercipta melalui tendangan penalti, berhasil membuat Persis menyeimbangkan skor menjadi imbang 1-1.Gol Rocha pula yang pada akhirnya mampu menaikkan mental bermain laskar Samber Nyawa di lapangan.
Meski berhasil menorehkan satu gol, kekecewaan dan kekesalan tetap saja menghinggapi pemain bernomor punggung 9 ini. Pasalnya, satu gol yang ia buat tetap saja tidak membuat timnya dapat memenangkan pertandingan.
“Ya aku kesal dan perasaan aku gagal karena sebelumnya aku memasang target menang. Dan menurut aku, kalau target itu tidak dapat tercapai, berarti itu namanya gagal.  Aku sebal dengan hal itu. Aku orang yang bertanggung jawab, berani mengatakan gagal kalau memang perasaan aku begitu. Kalau kita kalah atau seri dengan tim yang benar-benar lebih bagus dari Persis, ya berarti kita harus bisa kerja ekstra keras lagi. Tapi aku melihat, PSIR Rembang dan PSS Sleman sebenarnya tim yang tidak lebih bagus dari Persis. Hanya karena kita membuat kesalahan sendiri, akhirnya mereka bisa mencuri poin,” sambungnya lagi.
Selain memberikan kekecewaan bagi pemain, hasil imbang 2-2 di pertandingan Sabtu (4/2) lalu juga memberikan kekecewaan tersendiri bagi suporter Pasoepati.
Sebelum pertandingan dimulai, Pasoepati sudah memiliki harapan besar agar Persis dapat memberikan kado kemenangan untuk ulang tahun Pasoepati nanti. Namun, harapan tersebut akhirnya kandas karena gagal diwujudkan oleh pemain Persis di pertandingan Sabtu lalu.
Meski pun Pasoepati kecewa, Rocha menilai bahwa Pasoepati sudah cukup pintar dalam menilai sebuah pertandingan. Rocha pun tetap meyakini bahwa hasil imbang kemarin tidak akan menghalangi Pasoepati untuk kembali mendukung Persis di pertandingan berikutnya.
“Aku yakin Pasoepati akan berpikir seperti aku, karena aku sering masuk ke website Pasoepati dan melihat ada banyak komentar yang mengerti dan percaya kalau tim kita bermain bagus. Ya semoga mereka tetap mendukung kita biar sama-sama kita bisa bangkit dan menikmati kemenangan. Selain aku meminta maaf kepada Pasoepati, aku juga minta agar mereka tetap mendukung kita seperti sampai sekarang ini. Untuk kado ulang tahun, masih aku hutang ya,” pungkasnya sembari diakhiri dengan tertawa.

Senin, 04 April 2011

pasoepati kecewa atas keputusan wasit

wasit yg kurang tegas kembali ada di lapanga hijau.tapi tak seharusnya ini ada di manahan solo.pada saat pertandingan antara persis solo menghadpi persemalra tadi sore.Pasoepati kecewa atas hal ini yang pertama gol dari pemain persis solo yg sudah masuk melebihi gawang tidak dianggap menjadi sebuah gol tetapi pertangdingan malah dilanjutkan.Yang kedua pemain persemalra yang mengontrol bola menggunakan tangan di kotak pinalti persis tidak dianggap sbg pelanggaran tapi mlah ditruskn pemain persemalra yg lain shg gol.yang ketiga pemain persemalra ada yg terperangkapoffside tapi itu tdk terlihat oleh wasit shg menjadi gol lagi shg kedudukan menjadi 2-1 atas keunggulan persemalra.Dari sebab sebab tsb pemain persis tidak mau melanjutkan permainan.Dan saya sendiri selaku paoepati kecewa atas kemenangan yg tidak wajar ini.

Selasa, 15 Maret 2011

kisruh pssi dgn lpi

Eforia dan optimisme bercampur kebanggaan itu ternyata tidak berlangsung lama. Kurang dari sepekan setelah pesta sepakbola di stadion Bung Karno Senayan berakhir, pecinta sepakbola kembali disuguhkan konflik baru yaitu persaingan menjurus pada keinginan saling mematikan antara dua kubu.
Keduanya adalah kubu yang dipimpin Nurdin Halid dan kubu Arifin Panigoro. Nurdin mewakili Liga Super Indonesia (LSI) sekaligus PSSI dan Arifin selaku representasi Liga Primer Indonesia (LPI), sebuah wadah baru pesepakbola profesional Indonesia.
Pihak yang baru saja mengikuti perkembangan sepakbola nasional tentunya bertanya-tanya, ada apa gerangan? Secara singkat digambarkan, persoalan Nurdin dan Arifin bersumber pada tekadnya meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia.
Nurdin yang sudah memimpin PSSI selama lebih dari lima tahun dan punya hak menggelar kejuaraan lewat LSI, di mata Arifin telah gagal. Arifin ingin masuk ke PSSI dengan niat positif, tapi pintu ditutup Nurdin.
Arifin yang dikenal sebagai konglomerat minyak dan batubara di Indonesia, tidak diam. Ia lantas membentuk LPI. Hanya dalam waktu kurang dari setahun Arifin berhasil menarik sejumlah klub lama dan baru bergabung ke LPI. Rencananya pekan kedua Januari 2011, LPI akan memulai kompetisi perdananya diikuti 19 klub.
Terbentuknya LPI dan bakal berputarnya roda kompetisi baru di luar kendali PSSI, membuat Nurdin selaku Ketua Umum PSSI tidak nyaman atau mungkin tersinggung bahkan marah.
Nurdin yang dikenal politisi Golkar ini merasa disaingi secara ilegal oleh Arifin yang pernah menjadi anggota DPR dari PDI-Perjuangan. Sedangkan Arifin tidak peduli dengan sikap Nurdin.
Menurut kabar perbedaan yang paling mendasar antara LSI (Nurdin) dan LPI (Arifin), bukan dalam soal ideologi politik melainkan terletak pada konsep profesionalisme sepakbola.
Untuk sementara ini konsep LPI lebih menjanjikan, ketimbang LSI. Dalam arti pemain dan pelatih atau siapapun yang bergabung di LPI, seperti yang didengung-dengungkan, akan lebih terjamin masa depannya.

pasoepati larut dlm suasana suka cita

Solo - Kelompok suporter fanatik Persis Solo, Laskar Pasoepati larut dalam suasana suka cita usai  menyambut kemenangan perdananya musim ini setelah mengalahkan Persikab 2-1, Minggu (6/3) sore. Dua orang Pasoepati pun melakukan aksi “mberangkang” atau berjalan merangkak, setelah menyaksikan duel Persis kontra Persikab. Mereka nekat melakukan aksi tersebut sebagai nazar karena Persis berhasil memecahkan telur kemenangan di musim ini.
Salah satu orang yang melakukan aksi nekat tersebut dengan berjalan merangkak adalah Galang dan seorang temannya lagi, serta didampingi tiga rekannya yang berjalan disekitarnya sembari mengamankan jalan dalam aksi nekat ini agar dapat sampai tujuan dengan selamat.
Haryanto, salah satu dari rombongan berjalan merangkak ini mengaku rute perjalanan dimulai dari stadion Manahan dan hingga mess Persis Solo yang berada di Sriwedari. “Kami menemani galang dan rekannya ini untuk sampai di mess Persis dengan mberangkang, mudah-mudahan mereka kuat sampai di mess. Ini hanya untuk Persis Solo yang dapat memenangkan pertandingan yang selama ini kami nantikan,” ujarnya kepada Timlo.net, saat menemani rombongan ketika masih berada di sekitar perlintasan kereta api Hotel Agas.
Saat ditanya mengenai kesanggupannya untuk melakukan aksi yang sama saat Persis kembali bermain pada Rabu mendatang, pihaknya mengaku siap demi Persis Solo. “Insya Allah, kami akan lakukan lagi besok Rabu jika Persis bisa menang lagi,” pungkasnya.
Persis Solo akan kembali menggelar laga kandangnya pada Rabu (9/3) mendatang, dengan menjamu PSCS Cilacap di stadion Manahan Solo.
Aryo - Timlo.net

Foto Terkait

pasoepati kecewa sikap simolodro

Barisan pendukung Persis Solo yakni Pasoepati (Pasukan Suporter Solo Sejati-Red) mengaku kecewa dengan sikap Simolodro (suporter PPSM Sakti Magelang-Red) yang dianggap lepas tangan terkait kericuhan antara keduanya Minggu (13/3) lalu.
Kericuhan berupa pelemparan batu ke arah Pasoepati terjadi setelah keduanya mendukung masing-masing tim pada lanjutan kompetisi Divisi Utama di Stadion Abu Bakrin Magelang.
"Kami kecewa dengan mereka yang terkesan tidak mau tanggung jawab. Padahal selama ini persahabatan kami cukup baik dan tidak terjadi gesekan sebelumnya," papar Menteri Luar Negeri DPP Pasoepati Gatot Seto Aprianto , Selasa (15/3)
Gatot menceritakan, kericuhan antar kedua kelompok suporter ini terjadi kala sekitar 200 Pasoepati keluar dari stadion selepas menyaksikan laga untuk menuju tempat transit yang berada di Polsek Muntilan. Di tempat inilah lemparan batu dari arah Simolodro datang.
"Lagu-lagu Simoldro saat di stadion memprovokasi Pasoepati. Saat keluar stadion kami diserang dengan lemparan batu dan kami diamkan saja tapi saat dalam perjalanan kami masih diserang bahkan bus kami pecah dan akhirnya kami pun melawan," jelas Gatot.
Perang batu pun, ujarnya, terjadi hampir dua jam dan reda setelah rombongan suporter tim Kota Bengawan ini dievakuasi ke Polsek Muntilan.
"Akibat kejadian ini banyak suporter yang terluka terkena serpihan kaca bus yang becah. Bahkan ada seorang suporter wanita kami harus dilarikan ke rumah sakit karena pingsan terkena lemparan gas air mata dari polisi yang berniat menghentikan kericuhan ini," jelasnya.
Kejadian ini membuat Pasoepati bersikap untuk memutuskan tali persaudaraan dengan Simolodro. Kekecewaan semakin bertambah, lanjut Gatot, karena hingga saat ini tidak ada permintaan maaf dari kelompok suporter itu.
"Kami datang dengan sopan dan damai serta tidak memprovokasi, tapi mengapa kami diserang. Padahal saat mereka ke Solo putaran pertama lalu, kami menyambut, mengawal dan memperlakukan mereka dengan baik dan tidak terjadi gesekan apa pun," tutur dia.

Minggu, 13 Maret 2011

pasopati

pasoepati adalah suporter dari kota solo atau kota manapun yang mendukung persis solo dan solo fc.pasoepati mempunyai kandang di stadion manahan solo.pasoepati adalah suporter yang selalu eksis  anti anarkis.pasoepati tidak takut sama siapa pun kecuali wong tuo lan gusti allah.kami akan mendukung persis solo dan solo fc di waktu kalah maupun menang.julukan kami adalah setan merah manahan solo.